Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Desember 2017

Untuk ibuku😘

 Ibu, kamu selalu menenangkanku saat aku gelisah, Kamu paling cemas saat aku sedih. Kamu yang paling takut saat aku tak bahagia. Kamu adalah hal yang tak bisa aku jelaskan dengan sedetail mungkin. Ibu,  begitu banyak pengorbanan yang engkau lakukan untuk anak-anakmu. Berapa banyak air mata yang kau teteskan saat menyebut anak-anakmu dalam setiap doa di sepertiga malammu. Kamu sangat hebat bu, mampu menyembunyikan isak tangis di hadapan anak-anakmu. Kamu rela menanggung beban itu sendiri, tanpa membagi semua penderitaanmu pada kami.
  Ketika aku mengamati dan membaca pijar ketulusan dalam wajahmu, kadang engkau berkata bahwa tidak lelah dalam segala pengabdianmu, nyatanya saat engkau terlelap, wajahmu menyiratkan kepenatan yang amat sangat. Semoga saja aku sempat mengurus dan membahagiakanmu . Atau setidaknya, melengkungkan senyummu walau sekejap. Mungkin saat ini aku belum bisa. Semoga saja bukannya tidak bisa.
Maaf bu, aku masih belum maksimal dalam impian. Ibu harus percaya, aku anak yang bisa diandalkan. Mungkin bukan untuk sekarang. Tapi aku akan berusaha. Jalan panjang itu akan aku tempuh dengan sesungguh hati. Segala doa yang sudah kau ucap tak pernah sia-sia.  Ibu , Terimakasih untuk segalanya. Terimakasih sudah menjagaku dari segala macam bahaya. Terimakasih karena selalu mendoakanku tanpa pamrih. Terimakasih sudah merawat, mengurus serta membesarkanku selama ini. Terimakasih selalu ada di saat anakmu membutuhkanmu. Ibu semoga saja Allah memberikanmu umur yang panjang .🙏 Agar kelak aku dapat menjadikanmu satu-satunya alasan supaya kamu merasa bahagia.
Aku menyayangimu bu, selalu  :* 😍❤.

Kamis, 14 Desember 2017

Terimakasih untuk hari ini😊

Hari ini benar-benar hari terbaik di sepanjang hidupku. Terimakasih untuk Allah SWT yang sudah mengabulkan keinginanku. Untuk Allah SWT yang sudah mberikan aku kemudahan.. Terimakasih juga untuk kalian semua yang sudah memberikan aku dukungan. Keluarga, Sahabat serta guru-guruku. Terimakasih untuk kalian yang selalu ada untukku. Rasanya kebahagian ini tak akan sempurnan tanpa kalian semua. 😘

Akhirnya usahaku selama ini tidak sia-sia. Bangun tengah malam saat orang lain terlelap dalam mimpi mereka, karena aku sadar bahwa esok akan ada ulangan dan setidaknya aku berpikir dengan membaca maka esok ulangannya tidak akan sesulit yang aku bayangkan. meskipun saat itu aku harus menahan kantuk . Meskipun mataku seperti mata penda dengan lingkaran hitam di kantung mata. Tapi aku senang. Karena memang pepatah mengatakan bahwa "hasil tidak akan menghianati usaha". Dan sekarang aku percaya akan hal itu.

Jujur tak pernah terbayangkan bisa menjadi "Peringkat 1" di kelas. Karena awalnya aku menyadari bahwa mendapatkan peringkat di kelas tak akan membantuku sama sekali dalam melanjutkan pendidikanku ke universitas. Yang pada akhirnya aku haruslah mengalah dan menyerah pada mimpi yang sudah aku angankan dari dulu. Hahaha😂 miris memang kenyatannya orang yang dengan susah payah ingin melanjutkan sekolah namun tak bisa melanjutkan sekolah dikarenakan ekonomi yang tidak memadai. Sementara orang yang dengan mudahnya orangtua mereka menyetujui ataupun mengarahkan orang itu untuk kuliah, tapi orang itu malah sebaliknya, tidak ingin melanjutkan pendidikannya.. 

Memang mendapat gelar sarjana bukanlah salah satu hal yang aku ingini. Aku tahu kemampuan keluargaku ada dimana. Aku sadar akan hal itu. Tapi satu-satunya hal yang aku ingini adalah membahagiakan keluargaku. Aku ingin mereka bangga kepadaku. Aku ingin membuat mereka bahagia dan itu karena diriku. Sementara orang tuaku berkeinginan agar kelak aku menjadi seorang guru SD agar kehidupanku dapat lebih baik, hanya saja beliau tidak mempunyai biaya untuk aku melanjutkan ke universitas. Sementara di sisi lain aku ingin menjadi guru B.Indonesia serta penulis. Aku sempat berkeinginan untuk mengikuti SNMPTN ataupun SBMPTN. Tapi rasanya keinginanku tak akan terkabul. Sekarang aku hanya ingin bekerja, agar aku mempunyai biaya untuk melanjutkan pendidikanku. Ataupun membiayai keluargaku sendiri. Aku buaknnya putus asa. Karena aku ingin berjuang sampai titik akhir. Hanya saja aku sadar bahwa tak selamanya yang aku ingini akan terlaksana. Hanya saja aku selalu berdoa dan berharap apapun yang akan terjadi di masa depan, semoga Allah SWT akan senantiasa memberikan aku kemudahan, kelancaran, serta kebahagiaan. 🙏

Jumat, 08 Desember 2017

Hari ini( Jumat/8/12/2017)



Terimakasih karena selalu menemani perjalanku. Hari ini aku tersadar bahwa seorang sahabat selalu menemanimu ketika kamu merasa kesulitan. Seorang sahabat akan senantiasa ada, ketika tak ada orang yang menemanimu melewati semua masalahmu. Terimakasih mingming karena selalu ada, selalu ada disaat aku bahagia ataupun ketika aku membutuhkan bantuan. Kamu selalu ada, selalu menemaniku dalam melewati semua proses perjalananku. Aku benar-benar bahagia serta beruntung bisa menjadi salah satu sahabatmu. Meskipun aku tahu, aku bukanlah sahabat yang baik untukmu, masih banyak sahabatmu yang jauh lebih segalanya daripada diriku. Tapi aku berusaha untuk menjadi sahabat yang baik untukkmu. Mungkin kamu rasa aku sedikit canggung jika meminta bantuan padamu. Aku rasa memang demikian, kamu tak salah jika sempat berpikiran seperti itu. Biar aku jelaskan sekarang agar kamu tidak salah paham. Rasa canggung bukannya aku tak nyaman berada di dekatmu. Aku merasa nyaman bahkan amat nyaman jika berada di dekatmu. Tapi *Merepotkanmu* adalah hal yang tak aku ingini. Sebisa mungkin aku hindari, entah karena hal apa. Tapi aku lebih nyaman saat tak merepotkanmu. Mungkin aku salah. Iya aku memang salah. Bahkan sangat salah. Seharusnya seorang sahabat harus bersedia dan selalu merepotkan serta direpotkan. Tapi entahlah demikian, aku takut membuat kamu kesal ataupun kerepotan. Untuk sekarang aku ingin menghilangkan sifat itu. Aku ingin mengandalkanmu. Dan perlahan aku mulai bisa. Aku selalu merepotkanmu dalam pelajaran B. inggris. Maaf untuk hal itu. Maaf untuk semua ketidaknyamanmu karena kecanggunganku. Aku harap kita bisa berteman sampai kapanpun. Meski sebentar lagi kita akan melangkah di arah yang berbeda. Mungkin nantinya akan sulit untuk kita bertemu . Tapi aku harap apapun yang akan terjadi di masa depan,  selamanya kita masih berteman. Aku masih sahabatmu dan kamu masih sahabatku. Semoga akan seperti itu. Meski nanti aku tak berada disampingmu ketika kamu membutuhkanku, tapi percayalah aku akan selalu ada untukmu meski hanya dalam doaku. Aku akan mendoakanmu. Sungguh. Semoga selamanya kamu selalu bahagia Mingming. Dan terkahir terimakasih karena sudah bersedia menjadi sahabat tumbuhku. 😍 Terimakasih untuk semua memori bahagia yang sudah kamu ciptakan😊💋

Rabu, 06 Desember 2017

😥


Rabu/6 desember 2017. Kejadian itu terulang lagi. Hari ini tak ada kegiatan belajar, maka saya memutuskan untuk pulang bersama teman saya. Setelah itu saya mengajak Wulan untuk main ke rumah, kita membuat mie tektek serta makaroni basah sebagai cemilan hari ini. Baru saja selesai menikmati makanan yang pedas itu, wulan memberitahu bahwa sekarang juga ibu Nana menyuruhku untuk ke sekolah. Padahal saat itu saya sudah berada di rumah. Seketika perasaan saya campur aduk, antara mengatakan bahwa saya sudah dirumah atau menyusul saja kesekolah. Dan saya putuskan untuk kr sekolah saja. Karena saya tak ingin wali kelas saya marah kembali gara" saya dan teman" yang lain pulang sebelum waktunya alias kabur. Untung saat itu ada kakak saya. Kemudian dia mengantarkan saya ke sekolah, malah kakak saya hampir menabrak mobil karena saking buru"nya. Ketika itu hati saya berdetak begitu keras, saya lari sekuat tenaga .kemudian menghampiri ibu nana tersebut, dan ternyata beliau menyuruh saya untuk membantunya mendikte nilai ulangan kelas 12 IPA1, tiba" kakak saya menelepon karena saya suruh dia menunggu di luar gerbang sekolah. Kemudian saya memberitahu supaya dia duluan saja. Karena sepertinya akan lama. Tapi ternyata dugaan saya salah, hanya 4 Kelas  yang saya dikte dan setelahnya selesai. Saya dibolehkan pulang. Bahkan saya bertanya apakah saya benar" boleh pulang? Dan beliau menjawab Boleh. Satu kata namun rasanya menyakitkan. Saya memang tak mempermasalhkan jika saya membantu beliau, saya merasa senang sekali. tapi jika seperti itu saya harus pulang sendiri. Dan itu yang tidak saya ingini. Mungkin ini resiko kabur saat belum waktunya pulang. :D

Beranda

Perihal Cinta dalam Diam🥀

Padahal tak saling sapa, mengapa rasa tetap sama? Keadaan gemar membuat berpapasan. Didekatnya, ternyata kerap mendebarkan. Perasaan, mengap...

Postingan Populer