Total Tayangan Halaman

Kamis, 22 November 2018

Untuk si hitam dengan lesung pipi, senyum manis, rambut gondrong serta kumis tipis.(3)



Hai bagaimana kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja? Aku selalu berharap kamu selalu dalam keadaan yang baik dan bahagia. Tak terasa yah sudah hampir 2 tahun sejak pertemuan terakhir kita di SMA. Semuanya begitu aku rindukan. Dimana saat aku kelas 10 dan kamu kelas 11 yang mengikuti ekstrakulikuler yang sama. Saat itu aku tidak tahu kamu sebagai panitia eskul tersebut. Jujur hatiku senang  sekali. Aku juga ingat setiap ke sekolah kamu yang selalu mengendarai motor hijau kesayanganmu, kamu yang senantiasa menggunakan jeket cream, dan kamu juga yang senantiasa memotret jika ada kegiatan yang penting di sekolah. Setiap kali waktu solat, aku selalu melihatmu. Setiap kali upacara bendera aku selalu selalu melihatmu pada barisan yang terdepan. Sehingga aku lebih memilih berada di barisan ke dua ataupun ke tiga hanya untuk melihat senyumanmu saja. Jujur, meski upacara saat itu adalah hal yang tidak aku sukai, dengan cuaca yang begitu panas, para guru yang menjadi pembina ketika berpidato sangat lama, membuat hari pertama sekolah adalah hal yang sangat menjengkelkan. Karena baru saja kita dari rumah berpakaian rapi, memakai bedak tipis, parfum baju sudah tak tercium lagi wanginya karena keringat yang membanjiri saat upacara. Tapi hal itu berbeda sejak aku mulai mengagumimu. Aku suka upacara. Aku mulai suka berbaris di lapang. Aku mulai suka perkumpulan semua siswa. Aku mulai suka ketika ada acara di sekolah. Karena ketika hal itu terjadi, aku bisa memandangmu lebih lama. Aku bisa melihat senyumanmu yang begitu manis. Aku bisa melihat tawamu yang seakan bisa membuat hariku lebih berwarna. Aku bukannya melebih-lebihkan, tapi memang begitu adanya. Ketika aku merasa bosan, kesal bahkan tak ada semangat untuk pergi ke sekolah, semuanya berubah ketika aku melihatmu. Aku jadi merasa bersemangat. Itulah mengapa aku selalu berangkat ke sekolah saat SMA pagi-pagi sekali. Karena aku ingin melihatmu berjalan melewati tangga yang berada di persimpangan kelasku. Meski hanya sepersekian detik saja, tapi aku berhasil menyimpan senyumanmu dalam ingatanku. 

๐Ÿ˜Š

Ada sesuatu yang tak bisa kamu utarakan, tapi seseorang akan tahu dengan sendirinya apa yang kamu rasakan. Meski tak pernah terucap oleh mulut, tak bisa di katakan lewat suara. Karena terkadang ada hati yang sudah terikat. Sehingga orang itu akan paham apa yang kamu rasakan saat ini.

Beranda

Perihal Cinta dalam Diam๐Ÿฅ€

Padahal tak saling sapa, mengapa rasa tetap sama? Keadaan gemar membuat berpapasan. Didekatnya, ternyata kerap mendebarkan. Perasaan, mengap...

Postingan Populer