Terkadang aku bertanya-tanya kenapa kamu masih ada
disini. Apa yang aku miliki sampai kamu rela bertahan hingga sekarang?K arena
sungguh aku belum punya apa-apa, kehadiranmulah yang melengkapiku hingga aku
menjadi sesuatu yang baru.
Terimakasih karena kamu telah mau bersanding dengan wanita
sebiasa aku sampai saat ini. Tak bisa dipungkiri, perjalanan kita selama 6 bulan
ini memang tak pernah lepas dari silang pikir dan kata,jalanan yang kita lalui
memang tak selalu mulus, kita banyak menemukan krikil tajam dan berliku,namun
semua itu sanggup kita hadapi bersama,meski terkadang tertatih dengan napas
yang kelelahan. Terkadang sifat kita yang belum dewasa mengakibatkan kita saling
mementingkan ego sendiri, sehinga tak jarang kita bertengkar karena hal yang
sangat sepele. Namun perdebatan itulah yang membuat kita semakin kuat dalam
menjalin hubungan ini.
Aku selalu ingat ketika setiap perdebatan yang selalu
membuat suasana mengeruh, ketika kita yang tak bisa berpikir jernih, ketika aku
dan kamu yang tidak bisa berkompromi dan bekerja sama untuk saat itu, bahkan kita
juga tak jarang terbelit cemburu yang membuat kita buta untuk sementara
waktu, membuat aku dan kamu lupa bahwa ada cinta yang dalam di hati kita. Yang ada
hanyalah amarah yang membuat kita saling menyalahkan. Sehingga untuk beberapa
saat kita menghentikan komunikasi supaya aku dan kamu dapat menyendiri. Mungkin
masalah tidak akan selesai dengan hanya diam, namun setidaknya pikiran kita akan
menjadi lebih tenang dan esok hari akan ada penyelesaiannya.
Tiap kali perdebatan kita usai, kamu dan aku saling menyadari
bahwa sebenarnya kita saling mengisi. Bagaimanapun aku tak pernah ingin berdebat
denganmu, apalagi sampai berhari-hari. Sekarang hatiku memang tak sepenuhnya
milikku lagi, ada namamu yang tertera disana, wajar saja jika dia akan meminta
kehadiranmu secepatnya.
Sejujurnya dibalik pertengkaran yang terjadi, aku selalu
memendam kagum padamu. Kamu tak pernah mundur ketika aku dengan segala tingkah
ajaib ku menuntut pengertian dengan kadar yang melebihi dari biasanya,kamu tak
pernah mencoba untuk mencari wanita yang lebih sempurna yang memang banyak
diluar sana. Meski aku pernah menyuruhmu untuk mencari penggantiku, namun kamu
memilihku, memilih wanita yang sangat biasa. Aku benar-benar mengagumimu yang
setia memahamiku dengan semua tingkah polahku. Terimakasih sudah mempercayakan
hatimu kepadaku, terimakasih telah setia untuk sekian lamanya. Kita harus tetap
berucap doa, semoga masa depan memang ditakdirkan kita untuk selalu bersama.